Kisah Nyata! Gadis ini Lakukan Hal Mengejutkan Saat Tahu Ayahnya Bekerja Seperti ini, Bikin Nangis

Kisah Nyata! Gadis ini Lakukan Hal Mengejutkan Saat Tahu Ayahnya Bekerja Seperti ini, Bikin Nangis

Poro7 - Seorang fotografer bernama Akash dari GMB Akash memang dikenal sebagai salah satu fotografer yang gemar memotret kehidupan sehari-hari dari masyarakat di kota tempat ia tinggal, tepatnya di Bangladesh.

Dalam setiap fotonya, Akash selalu berusaha untuk menciptakan suasana dimana setiap foto akan selalu memiliki cerita tersendiri di dalamnya.

Tidak tanggung-tanggung, ia telah menerima lebih dari 100 penghargaan bertaraf internasional atas karya hasil jepretannya.

Tidak hanya itu, beberapa hasil karyanya pernah di pajang di beberapa majalah dan situs ternama kelas internasional, seperti National Geographic, Vouge, Time, dan Der Spiegel.


---
Akan tetapi, ada sebuah foto unik yang pernah diambil Akash yang ternyata menyimpan sebuah kisah yang cukup menusuk hati siapapun yang mengetahuinya.

Dalam foto tersebut, pria ini tampak menatap ke arah kamera dnegan tatapan yang seolah menyimpan banyak kisah di dalamnya. setelah ditelusuri, pria ini ternyata saat masih muda tidak punya kesempatan untuk mencicipi bangku sekolah.

Rupanya, ada sebuah kisah menyentuh hati yang tersimpan di sosok pria yang sudah memiliki anak ini.

Penasaran ?

Simak kisahnya di bawah ini :
---
"Aku tak pernah katakan apa pekerjaanku kepada anak-anakku.
Aku tak mau mereka merasa malu karena diriku.
Saat anak perempuanku yang paling kecil bertanya apa pekerjaanku, sering kukatakan kalau aku seorang buruh, meski di dalam hati aku mengatakannya di iringi rasa ragu.
Sebelum pulang ke rumah, aku biasanya mandi di toilet umum agar anak-anakku tak tahu apa yang sudah aku kerjakan.
Aku ingin putriku bisa bersekolah, aku ingin mereka mendapat pendidikan.
Aku ingin mereka berdiri dengan terhormat di depan orang lain.
Aku tak ingin mereka dipandang remeh orang lain, seperti apa yang sering aku alami.
Orang-orang selalu menghina dan merendahkanku.
---
Aku selalu menyisihkan sedikit uang dari gajiku agar anakku bisa membayar biaya pendidikannya.
Aku sendiri tak pernah membeli baju baru, malah uang yang kudapat kubelikan buku pelajaran untuk mereka.
Rasa hormatlah yang aku harap bisa didapatkan anak-anakku dari diriku ini.
Mereka sebenarnya tak tahu kalau ayahnya ini hanya seorang tukang bersih-bersih.
---
Di hari terakhir dari batas waktu pembayaran uang kuliah, aku tak mendapatkan cukup uang untuk membayarnya.
Hari itu aku memang tak bisa bekerja.
Aku duduk di samping tumpukan sampah, berusaha untuk menahan agar air mataku tak menetes.
---
Semua teman kerjaku memang melihatku tapi tak ada satupun yang mengajakku berbicara.
Aku merasa gagal dan hancur saat itu.
Aku tak tahu lagi apa yang harus kukatakan ketika putriku meminta uang kuliah saat aku pulang ke rumah nanti.
Aku terlahir dari keluarga yang miskin.
Aku merasa hal baik itu tak akan pernah bisa dirasakan oleh orang miskin.
---
Usai bekerja pernah beberapa temanku mendatangiku.
Mereka duduk disampingku dan bertanya apakah aku menganggap mereka saudara.
Belum sempat pertanyaan itu ku jawab, mereka justru memberikan gaji mereka kepadaku.
http://cdn4.newsner.com/attachments/images/000/286/665/newsner_default/workers.jpg?1497857875
---
Aku berusaha untuk menolaknya, tapi sebuah kalimat meluncur dari mulut mereka.
"Tak masalah kalau kami sampai kelaparan hari ini yang penting anakmu bisa kuliah," kata mereka.
Aku tak bisa berkata-kata mendengar kalimat itu.
Hari itu, aku tak mandi, aku langsung pulang dengan kondisi layaknya seorang petugas kebersihan baru pulang kerja.
---
Kuliah anakku tak lama lagi akan selesai.
Tiga anakku yang lain memang sudah melarangku untuk bekerja lagi.
Anakku bekerja paruh waktu dan tiga anakku yang lain juga ikut bekerja untuk membayar pendidikan mereka.
Terkadang putriku mengantarku ke tempat kerjaku.
Dia bahkan tak segan memberi makan semua teman-temanku.
Teman-temanku tertawa dan bertanya mengapa anakku rajin memberi mereka makanan.
---
Anak perempuanku menjawab :
"Kalian semua pernah kelaparan karena aku.
Tapi karena itulah aku bisa menjadi seperti sekarang.
Tolong doakan aku agar aku bisa memberi kalian semua makan, setiap hari.
---
Kini, aku seolah tak lagi merasa kalau aku adalah pria yang miskin.
Siapapun yang memiliki anak seharusnya tak perlu merasa malu dan menganggap diri mereka miskin! - Idris"

Kisah tersebut ditulis Akash dari kehidupan seorang pria bernama Idris, yang selama ini menyembunyikan rasa lelah dan sedihnya hanya demi menyekolahkan anak-anaknya agar semakin sukses.

Kisah Idris ini seolah kembali membuka mata kita bahwa setiap orangtua tentu akan melakukan apa saja agar bisa memberikan yang tebraik untuk anak-anaknya.

Sudah sepantasnyalah seorang anak membalas semua pengorbanan tersebut sebagai bentuk hormat dan cinta kasih seorang anak kepada orangtuanya. (Sripoku.com/Sadam)
azr.


sumber : hot.merdekasiana.com

ADS

Kisah Nyata! Gadis ini Lakukan Hal Mengejutkan Saat Tahu Ayahnya Bekerja Seperti ini, Bikin Nangis
4/ 5
Oleh